Kamis, 25 Mei 2017
Jumat, 24 Maret 2017
Kolase SDN Drenges 1 Kelas 4 Kec. Kertosono, Kab. Nganjuk
Kolase adalah teknik yang digunakan untuk membuat karya seni dengan cara menempelkan berbagai bahan seperti biji-bijian, kertas, daun, dan lain-lain, pada permukaan gambar. Pengertian kolase menurut Wikipedia; kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. Sedangkan dalam KBBI Kemdikbud, kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (dari kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar. Materi pembuatan kolase cocok bagi siswa TK, SD (pelajaran SBK), bahkan siswa SMP pun bisa diajari pembuatan kolase tingkat lanjut, misalnya kolase gambar pemandangan, sehingga bisa memancing dan meningkatkan kreatifitas siswa.
Cara Membuat Kolase
1. Siapkan berbagai bahan kolase, misalnya biji-bijian
2. Menggambar pada kertas gambar, kertas kardus, dan media lain yang sesuai. Usahakan goresan pensil jangan terlalu tebal sehingga tidak terlihat ketika gambar sudah ditempeli bahan kolase.
3. Tempelkan biji-bijian pada gambar
Contoh Kolase dengan Biji-Bijian
Membuat kolase dengan bahan biji-bijian bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, siswa sangat gampang mendapatkan biji-bijian tertentu dengan cara membawa biji-bijian yang sudah ada di rumah dan misalkan harus beli pun siswa sangat mudah menemukannya di warung-warung sekitar.
Di bawah ini beberapa contoh kolase menggunakan bahan biji-bijian seperti padi, jagung, kacang hijau (ijo), biji wijen (biji yang biasa dimanfaatkan untuk membuat onde-onde), beras putih, beras merah, dan lain sebagainya.
Cara Membuat Kolase
1. Siapkan berbagai bahan kolase, misalnya biji-bijian
2. Menggambar pada kertas gambar, kertas kardus, dan media lain yang sesuai. Usahakan goresan pensil jangan terlalu tebal sehingga tidak terlihat ketika gambar sudah ditempeli bahan kolase.
3. Tempelkan biji-bijian pada gambar
Contoh Kolase dengan Biji-Bijian
Membuat kolase dengan bahan biji-bijian bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, siswa sangat gampang mendapatkan biji-bijian tertentu dengan cara membawa biji-bijian yang sudah ada di rumah dan misalkan harus beli pun siswa sangat mudah menemukannya di warung-warung sekitar.
Di bawah ini beberapa contoh kolase menggunakan bahan biji-bijian seperti padi, jagung, kacang hijau (ijo), biji wijen (biji yang biasa dimanfaatkan untuk membuat onde-onde), beras putih, beras merah, dan lain sebagainya.
Selasa, 21 Februari 2017
BILANGAN ROMAWI
I = 1
II = 2
III = 3
IV = 4
V = 5
VI = 6
VII = 7
VIII = 8
IX = 9
X = 10
XI = 11
XII = 12
XIII = 13
XIV = 14
XV = 15
XVI = 16
XVII = 17
XVIII = 18
XIX = 19
XX = 20
XXI = 21
XXII = 22
XXIII = 23
XXIV = 24
XXV = 25
XXVI = 26
XXVII = 27
XXVIII = 28
XXIX = 29
XXX = 30
XXXI = 31
XXXII = 32
XXXIII = 33
XXXIV = 34
XXXV = 35
XXXVI = 36
XXXVII = 37
XXXVIII = 38
XXXIX = 39
XL = 40
XLI =41
XLII = 42
XLIII = 43
XLIV = 44
XLV = 45
XLVI = 46
XLVII = 47
XLVIII = 48
XLIX = 49
L = 50
LI = 51
LII = 52
LIII = 53
LIV = 54
LV = 55
LVI = 56
LVII = 57
LVIII = 58
LVIX = 59
LX = 60
LXI = 61
LXII = 62
LXIII = 63
LXIV = 64
LXV = 65
LXVI = 66
LXVII = 67
LXVIII = 68
LXVIX = 69
LXX = 70
LXXI = 71
LXXII = 72
LXXIII = 73
LXXIV = 74
LXXV = 75
LXXVI = 76
LXXVII = 77
LXXVIII = 78
LXXVIX = 79
LXXX = 80
LXXXI = 81
LXXXII = 82
LXXXIII = 83
LXXXIV = 84
LXXXV = 85
LXXXVI = 86
LXXXVII = 87
LXXXVIII = 88
LXXXVIX = 89
XC = 90
XCI = 91
XCII = 92
XCIII = 93
XCIV = 94
XCV = 95
XCVI = 96
XCVII = 97
XCVIII = 98
XCVIX = 99
C = 100
CV = 105
CX = 110
CXL = 140
CL = 150
CLX = 160
CXC = 190
CC = 200
CCV = 205
CCX = 210
CCXL = 240
CCL = 250
CCLX = 260
CCXC = 290
CCC = 300
CD = 400
D = 500
DC = 600
DCC = 700
DCCC = 800
CM = 900
M = 1000
II = 2
III = 3
IV = 4
V = 5
VI = 6
VII = 7
VIII = 8
IX = 9
X = 10
XI = 11
XII = 12
XIII = 13
XIV = 14
XV = 15
XVI = 16
XVII = 17
XVIII = 18
XIX = 19
XX = 20
XXI = 21
XXII = 22
XXIII = 23
XXIV = 24
XXV = 25
XXVI = 26
XXVII = 27
XXVIII = 28
XXIX = 29
XXX = 30
XXXI = 31
XXXII = 32
XXXIII = 33
XXXIV = 34
XXXV = 35
XXXVI = 36
XXXVII = 37
XXXVIII = 38
XXXIX = 39
XL = 40
XLI =41
XLII = 42
XLIII = 43
XLIV = 44
XLV = 45
XLVI = 46
XLVII = 47
XLVIII = 48
XLIX = 49
L = 50
LI = 51
LII = 52
LIII = 53
LIV = 54
LV = 55
LVI = 56
LVII = 57
LVIII = 58
LVIX = 59
LX = 60
LXI = 61
LXII = 62
LXIII = 63
LXIV = 64
LXV = 65
LXVI = 66
LXVII = 67
LXVIII = 68
LXVIX = 69
LXX = 70
LXXI = 71
LXXII = 72
LXXIII = 73
LXXIV = 74
LXXV = 75
LXXVI = 76
LXXVII = 77
LXXVIII = 78
LXXVIX = 79
LXXX = 80
LXXXI = 81
LXXXII = 82
LXXXIII = 83
LXXXIV = 84
LXXXV = 85
LXXXVI = 86
LXXXVII = 87
LXXXVIII = 88
LXXXVIX = 89
XC = 90
XCI = 91
XCII = 92
XCIII = 93
XCIV = 94
XCV = 95
XCVI = 96
XCVII = 97
XCVIII = 98
XCVIX = 99
C = 100
CV = 105
CX = 110
CXL = 140
CL = 150
CLX = 160
CXC = 190
CC = 200
CCV = 205
CCX = 210
CCXL = 240
CCL = 250
CCLX = 260
CCXC = 290
CCC = 300
CD = 400
D = 500
DC = 600
DCC = 700
DCCC = 800
CM = 900
M = 1000
Sabtu, 04 Februari 2017
MATERI GAYA
STANDAR
KOMPETENSI
Mengenal
Gaya
Nama : JUANDA KRISNA WIJAYA
Sekolah : SDN DRENGES 1
KOMPETENSI
DASAR
Memahami
gaya dapat mengubah gerak benda
Memahami
gaya dapat mengubah bentuk benda
INDIKATOR
Siswa
mampu menjelaskan gaya dapat mengubah gerak benda
Siswa
mampu menjelaskan gaya dapat mengubah bentuk benda
Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai kegiatan yang berhubungan dengan gaya.
Seorang tukang bakso yang sedang mendorong gerobak baksonya berarti dia sedang
melakukan gaya terhadap gerobak. Pada saat yang sama, ia melihat seorang ibu
yang sedang menimba air di sumur. Untuk mendapatkan air yang ada di sumur, ibu
tersebut harus menarik tali yang telah dikaitkan dengan ember. Tarikan yang
dilakukan oleh ibu tersebut merupakan gaya. Tahukah kamu, kegiatan-kegiatan
lain yang juga berhubungan dengan gaya? Untuk lebih memahami mengenai gaya,
perhatikan uraian berikut ini!
A.
Gaya Dapat Mengubah Gerak Benda
Di
awal telah dibahas beberapa kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan gaya,
yaitu tukang bakso yang sedang mendorong gerobak baksonya dan seorang ibu yang
sedang menarik tali timba ketika mengambil air di sumur. Dorongan atau tarikan
tersebut dapat menyebabkan kedudukan suatu benda berubah dari keadaan awalnya.
Dalam sains, dorongan dan tarikan ini dikenal dengan sebutan gaya. Coba berikan
contoh kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya dan
sebutkan jenis gayanya apakah berupa tarikan atau dorongan.
1.
Benda Bergerak Memerlukan Gaya
Pada
saat tukang bakso mendorong gerobak baksonya maka gerobak bakso tersebut akan
bergerak ke depan. Begitu pula pada saat seorang ibu menarik tali di sumur yang
dikaitkan dengan ember maka ember yang berisi air akan bergerak ke atas.
Berdasarkan dua contoh tersebut dapat ditunjukkan bahwa pada saat bergerak
benda memerlukan gaya.
2.
Jenis-Jenis Gaya
Dalam
kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan gaya dengan jenis yang berbeda satu
dan yang lainnya. Gaya tarik, gaya dorong, dan gaya gesek merupakan beberapa
gaya yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Setiap gaya yang
dilakukan memerlukan tenaga. Berdasarkan sumber tenaga yang diperlukan, gaya
dibedakan menjadi
beberapa
di antaranya adalah sebagai berikut.
a.
Gaya Otot
Gaya
otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot. Contoh gaya
otot
adalah pada saat kita menarik atau mendorong meja, membawa belanjaan ibu, dan
menendang bola. Karena terjadi sentuhan maka gaya ini termasuk gaya sentuh.
b.
Gaya Gesek antara Dua Benda
Gaya
gesek merupakan gaya yang
terjadi
karena bersentuhannya dua permukaan benda. Contoh gaya gesek adalah gaya yang
bekerja pada rem sepeda. Pada saat akan berhenti, karet rem pada sepeda akan
bersentuhandengan pelek sepeda sehingga terjadi gesekan yang menyebabkan sepeda
dapat berhenti ketika dilakukan pengereman.
c.
Gaya Magnet
Gaya
magnet merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau dorongan dari magnet.
Contoh gaya magnet adalah, tertariknya paku ketika didekatkan dengan magnet.
Benda-benda dapat tertarik oleh magnet jika masih berada salam medan magnet
d.
Gaya Gravitasi
Gaya
gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi. Contoh
gaya
gravitasi adalah jatuhnya buah dari atas pohon dengan sendirinya. Semua benda
yang dilempar ke atas akan tetap kembali ke bawah karena pengaruh gravitasi
bumi.
e.
Gaya Listrik
Gaya
listrik merupakan gaya yang terjadi karena aliran muatan listrik. Aliran
muatan
listrik ini ditimbulkan oleh sumber energi listrik. Contoh gaya listrik adalah
bergeraknya kipas angin karena dihubungkan dengan sumber energi
listrik.
Muatan listrik dari sumber energi listrik mengalir ke kipas angin. Sehingga,
kipas angin dapat bergerak.
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda
Benda
dapat bergerak karena adanya gaya yang bekerja pada benda. Jika tidak ada gaya
yang bekerja pada benda maka benda tidak dapat bergerak atau berubah
kedudukannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi gerak suatu benda adalah adanya
gaya gravitasi bumi dan tarikan atau dorongan yang terjadi pada benda.
a.
Adanya Gravitasi Bumi
Kamu
tentu pernah melihat buah mangga yang jatuh sendiri dari pohonnya.
Jatuhnya
buah mangga tersebut merupakan akibat adanya gaya tarik bumi yang disebut
gravitasi. Gravitasi menyebabkan benda dapat bergerak jatuh ke
bawah.
Apabila kita melempar bola ke atas maka bola tersebut akan kembali ke bawah
karena adanya gravitasi bumi.
b.
Dorongan atau Tarikan
Pada
bagian sebelumnya telah dibahas bahwa benda dapat bergerak karena adanya gaya
yang berupa tarikan atau dorongan. Ember yang terikat dengan tali yang ada di
sumur tidak dapat bergerak ke atas apabila tidak ditarik. Begitu pula mobil
yang mogok akan bergerak apabila ada orang yang mendorongnya. Hal ini
menunjukkan bahwa tarikan dan dorongan mempengaruhi gerak benda. Benda yang
didorong atau ditarik ke arah kiri maka akan bergerak dengan arah yang sama.
Gerak benda yang terjadi karena dorongan atau tarikan dipengaruhi oleh
permukaan tempat benda bergerak.
B.
Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda
Gaya
yang dihasilkan oleh dorongan ataupun tarikan dapat mengakibatkan benda
bergerak. Selain menyebabkan benda bergerak, gaya yang bekerja pada benda juga
dapat mengubah bentuk benda. Pernahkah kamu melihat proses pembuatan keramik
atau asbak? Keramik dan asbak merupakan hasil olahan dari tanah liat. Tanah
liat dapat dibentuk sedemikian rupa sehingga dihasilkan keramik dan asbak yang
cantik dan menarik. Pada gambar di samping telihat seorang pengrajin keramik
sedang membuat keramik dari tanah liat. Gaya yang
diberikan
oleh tangan pada tanah liat membuat bentuk tanah liat berubah. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya juga dapat mengubah bentuk benda.
Rabu, 18 Januari 2017
Daur Hidup Hewan dan Metamorfosis
Ditulis Oleh Juanda Krisna Wijaya.S.Pd.SD
Institusi : SDN Drenges I
Daur Hidup Hewan dan Metamorfosis
Definisi Daur Hidup Hewan
Daur hidup (life cycle) adalah suatu proses yang menandai perkembangan suatu organisme/makhluk hidup sejak memulai hidupnya di bumi sampai bereproduksi untuk mempertahankan keberadaan jenisnya. Proses tersebut merupakan suatu perputaran (daur atau siklus) karena akan kembali pada titik awal mulanya. Dalam daur hidup terlihat perubahan bentuk luar (morfologi) yang menandai fase perkembangan suatu individu.
Misalnya, daur hidup manusia dimulai dari zigot di dalam rahim, lalu dilahirkan, kemudian mengalami perkembangan dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Tahap dewasa adalah tahap ketika individu siap secara biologis untuk bereproduksi. Namun, daur hidup tidak selalu sederhana. Perubahan pada aspek morfologi yang sangat nyata dan genetik sering dijumpai pada kelompok organisme tertentu, yang sering kali diikuti dengan kebutuhan lingkungan hidup yang jauh berbeda.
Definisi daur hidup :
1. Daur hidup adalah rangkaian perubahan yang terjadi pada hewan atau tumbuhan antara satu tahap pengembangan dan tahap identik pada generasi berikutnya. ( Collins )
2. Menurut Houghton, daur hidup adalah serangakaian perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme dari awal sebagai bentuk kehidupan yang independen untuk menuju ke kondidi dewasa, di mana keturunan mereka bisa dihasilkan. Pada organisme sederhana, seperti bakteri, siklus hidup dimulai ketika organisme tersebut dihasilkan oleh pembelahan sel dan berakhir ketika organisme tersebut terbagi menjadi dua sel yang baru.
3. Menurut Miffin, daur hidup adalah perkembangan melalui serangkaian tahap perkembangan yang berbeda.
Daur Hidup Hewan
A. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis
Daur hidup hewan adalah rangkaian proses tahapan hidup yang dilalui oleh hewan mulai dari telur, menetas( bagi hewan ovipar, jika bagi hewan vivipar maka mulai dari anak hewan ), masa remaja, dewasa, sampai menghasilkan sel kelamin yang siap dibuahi. Sebelum berlanjut ke masalah contoh daur hidup berbagai jenis hewan, mari kita baca pengertian istilah-istilah berikut agar nantinya kita lebih paham setelah masuk pada bahasan daur hidup hewan. Adapun istilah-istilah dan definisinya yang terkait dengan daur hidup hewan antara lain :
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.( https://id.wikipedia.org/wiki/Metamorfosis )
Larva (Latin: larvae) adalah bentuk muda (juvenile) hewan yang perkembangannya melalui metamorfosis, seperti pada serangga dan amfibia. Bentuk larva dapat sangat berbeda dengan bentuk dewasanya, misalnya ulat dan kupu-kupu yang sangat berbeda bentuknya. Larva umumnya memiliki organ khusus yang tak terdapat pada bentuk dewasa dan juga tidak memiliki organ tertentu yang dimiliki pada bentuk dewasa. Suatu tahapan hidup disebut larva apabila dalam bentuk itu memiliki aktivitas yang tinggi (khususnya dalam bergerak dan mencari makanan).( https://id.wikipedia.org/wiki/Larva ). Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang mencakup kupu-kupu dan ngengat. Kebanyakan adalah pemakan tumbuhan walaupun beberapa spesies merupakan pemakan serangga. Kebanyakan ulat dianggap sebagai hama dalam pertanian. Banyak spesies ngengat dikenal karena tahap ulatnya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya. Dalam bahasa sehari-hari, bentuk larva dikenal dalam berbagai nama. Larva serangga kelompok kupu-kupu dan ngengat dikenal luas sebagai ulat. Larva lalat dan beberapa kumbang dikenal sebagai bernga (berenga) atau belatung, namun larva lalat buah yang biasa ditemukan pada buah disebut sebagai "ulat" (buah) walaupun secara fisik lebih merupakan bernga (karena tidak berkaki). Larva kumbang besar (terutama Scaraboidea) dikenal sebagai uret. Ulat kayu yang dimakan orang atau untuk pakan burung timangan adalah juga uret. Larva nyamuk disebut jentik. Undur-undur lebih dikenal orang karena larvanya membangun struktur mirip corong terbalik di tanah pasiran untuk menjebak mangsanya. Larva udang dan krustasea lainnya dikenal dalam tiga tahapan: nauplius, zoea, dan mysis. Larva katak dan kodok dikenal sebagai berudu/kecebong. Kesimpulannya bahwa ulat, belatung, uret,jentik adalah sama dengan atau masuk kategori larva.
Kepompong atau pupa (bahasa Latin pupa, 'boneka') adalah salah satu stadium kehidupan serangga yang mengalami metamorfosis. Fase ini hanya didapati pada serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, yaitu yang meliputi empat tahap; embrio, larva, pupa, dan dewasa. Pada stadium ini struktur tubuh dewasa serangga mulai terbentuk dan struktur tubuh larva lenyap. Kepompong umumnya inaktif dan tidak dapat bergerak (sesil). Kepompong umumnya terbungkus dalam lapisan pelindung seperti kokon (misalnya kepompong ulat sutra), sarang (misalnya lebah), atau cangkang dan sering kali menggunakan kamuflase untuk mengecoh predator.
Nimfa adalah serangga muda yang keluar dari telur dengan bentuk morfologi yang relatif maju, berbeda dari yang dewasa/induknya karena ukuran keseluruhannya dan sayap serta genitalianya yang belum sempurna; tingkat pradewasa (hewan muda ) serangga dengan metamorfosis tak sempurna. Contohnya: telur kecoak menetas menjadi kecere ( nama kecoak kecil ), kecere ini disebut nimfa ( dalam hal ini kecoak muda ) karena belum memiliki kesempurnaan seperti induknya yakni kecere belum memiliki sayap.
Dengan pengetahuan mengenai definisi/pengertian metamorfosis, larva, pupa, dan nimfa serta nama lainnya diharapkan kita dapat lebih memahaminya sehingga kita mampu membedakan mana yang disebut larva, pupa, dan sebagainya.
Daur hidup hewan dibagi menjadi 2 yakni daur hidup tanpa metamorfosis dan daur hidup dengan metamorfosis :
B. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis
Pada umumnya hewan tidak mengalami metamorfosis selama daur hidupnya, contohnya ayam dan kucing. Ketika telur ayam menetas, anak ayam akan keluar dari cangkang telur. Bentuk tubuh anak ayam ( uthuk ) sama persis dengan induknya. Anak ayam hanya mengalami perubahan ukuran tubuh dan jumlah serta ukuran bulu saja hingga menjadi ayam dewasa. Begitu juga pada daur hidup kucing, setelah anak kucing dilahirkan oleh induknya maka anak kucing ini bentuknya sama persis dengan induknya. Perbedaannya hanya di ukuran tubuh dan jenis bulu/warna bulunya.
Misalnya, daur hidup manusia dimulai dari zigot di dalam rahim, lalu dilahirkan, kemudian mengalami perkembangan dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Tahap dewasa adalah tahap ketika individu siap secara biologis untuk bereproduksi. Namun, daur hidup tidak selalu sederhana. Perubahan pada aspek morfologi yang sangat nyata dan genetik sering dijumpai pada kelompok organisme tertentu, yang sering kali diikuti dengan kebutuhan lingkungan hidup yang jauh berbeda.
Definisi daur hidup :
1. Daur hidup adalah rangkaian perubahan yang terjadi pada hewan atau tumbuhan antara satu tahap pengembangan dan tahap identik pada generasi berikutnya. ( Collins )
2. Menurut Houghton, daur hidup adalah serangakaian perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme dari awal sebagai bentuk kehidupan yang independen untuk menuju ke kondidi dewasa, di mana keturunan mereka bisa dihasilkan. Pada organisme sederhana, seperti bakteri, siklus hidup dimulai ketika organisme tersebut dihasilkan oleh pembelahan sel dan berakhir ketika organisme tersebut terbagi menjadi dua sel yang baru.
3. Menurut Miffin, daur hidup adalah perkembangan melalui serangkaian tahap perkembangan yang berbeda.
Daur Hidup Hewan
A. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis
Daur hidup hewan adalah rangkaian proses tahapan hidup yang dilalui oleh hewan mulai dari telur, menetas( bagi hewan ovipar, jika bagi hewan vivipar maka mulai dari anak hewan ), masa remaja, dewasa, sampai menghasilkan sel kelamin yang siap dibuahi. Sebelum berlanjut ke masalah contoh daur hidup berbagai jenis hewan, mari kita baca pengertian istilah-istilah berikut agar nantinya kita lebih paham setelah masuk pada bahasan daur hidup hewan. Adapun istilah-istilah dan definisinya yang terkait dengan daur hidup hewan antara lain :
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.( https://id.wikipedia.org/wiki/Metamorfosis )
Larva (Latin: larvae) adalah bentuk muda (juvenile) hewan yang perkembangannya melalui metamorfosis, seperti pada serangga dan amfibia. Bentuk larva dapat sangat berbeda dengan bentuk dewasanya, misalnya ulat dan kupu-kupu yang sangat berbeda bentuknya. Larva umumnya memiliki organ khusus yang tak terdapat pada bentuk dewasa dan juga tidak memiliki organ tertentu yang dimiliki pada bentuk dewasa. Suatu tahapan hidup disebut larva apabila dalam bentuk itu memiliki aktivitas yang tinggi (khususnya dalam bergerak dan mencari makanan).( https://id.wikipedia.org/wiki/Larva ). Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang mencakup kupu-kupu dan ngengat. Kebanyakan adalah pemakan tumbuhan walaupun beberapa spesies merupakan pemakan serangga. Kebanyakan ulat dianggap sebagai hama dalam pertanian. Banyak spesies ngengat dikenal karena tahap ulatnya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya. Dalam bahasa sehari-hari, bentuk larva dikenal dalam berbagai nama. Larva serangga kelompok kupu-kupu dan ngengat dikenal luas sebagai ulat. Larva lalat dan beberapa kumbang dikenal sebagai bernga (berenga) atau belatung, namun larva lalat buah yang biasa ditemukan pada buah disebut sebagai "ulat" (buah) walaupun secara fisik lebih merupakan bernga (karena tidak berkaki). Larva kumbang besar (terutama Scaraboidea) dikenal sebagai uret. Ulat kayu yang dimakan orang atau untuk pakan burung timangan adalah juga uret. Larva nyamuk disebut jentik. Undur-undur lebih dikenal orang karena larvanya membangun struktur mirip corong terbalik di tanah pasiran untuk menjebak mangsanya. Larva udang dan krustasea lainnya dikenal dalam tiga tahapan: nauplius, zoea, dan mysis. Larva katak dan kodok dikenal sebagai berudu/kecebong. Kesimpulannya bahwa ulat, belatung, uret,jentik adalah sama dengan atau masuk kategori larva.
Kepompong atau pupa (bahasa Latin pupa, 'boneka') adalah salah satu stadium kehidupan serangga yang mengalami metamorfosis. Fase ini hanya didapati pada serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, yaitu yang meliputi empat tahap; embrio, larva, pupa, dan dewasa. Pada stadium ini struktur tubuh dewasa serangga mulai terbentuk dan struktur tubuh larva lenyap. Kepompong umumnya inaktif dan tidak dapat bergerak (sesil). Kepompong umumnya terbungkus dalam lapisan pelindung seperti kokon (misalnya kepompong ulat sutra), sarang (misalnya lebah), atau cangkang dan sering kali menggunakan kamuflase untuk mengecoh predator.
Nimfa adalah serangga muda yang keluar dari telur dengan bentuk morfologi yang relatif maju, berbeda dari yang dewasa/induknya karena ukuran keseluruhannya dan sayap serta genitalianya yang belum sempurna; tingkat pradewasa (hewan muda ) serangga dengan metamorfosis tak sempurna. Contohnya: telur kecoak menetas menjadi kecere ( nama kecoak kecil ), kecere ini disebut nimfa ( dalam hal ini kecoak muda ) karena belum memiliki kesempurnaan seperti induknya yakni kecere belum memiliki sayap.
Dengan pengetahuan mengenai definisi/pengertian metamorfosis, larva, pupa, dan nimfa serta nama lainnya diharapkan kita dapat lebih memahaminya sehingga kita mampu membedakan mana yang disebut larva, pupa, dan sebagainya.
Daur hidup hewan dibagi menjadi 2 yakni daur hidup tanpa metamorfosis dan daur hidup dengan metamorfosis :
B. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis
Pada umumnya hewan tidak mengalami metamorfosis selama daur hidupnya, contohnya ayam dan kucing. Ketika telur ayam menetas, anak ayam akan keluar dari cangkang telur. Bentuk tubuh anak ayam ( uthuk ) sama persis dengan induknya. Anak ayam hanya mengalami perubahan ukuran tubuh dan jumlah serta ukuran bulu saja hingga menjadi ayam dewasa. Begitu juga pada daur hidup kucing, setelah anak kucing dilahirkan oleh induknya maka anak kucing ini bentuknya sama persis dengan induknya. Perbedaannya hanya di ukuran tubuh dan jenis bulu/warna bulunya.
2. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis
Berdasarkan perubahan bentuk hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan yang baru menetas berbeda dengan induknya.Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna misalnya kupu-kupu, nyamuk, kumbang, lalat, lebah, dan katak.
Contoh daur hidup hewan dengan metamorfosis sempurna :
- Daur hidup kupu-kupu : telur-ulat/larva-kepompong-kupu dewasa, atau ada juga versi yang lebih detail lagi yakni : telur-ulat-kepompong-kupu muda-kupu dewasa.
Berdasarkan perubahan bentuk hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan yang baru menetas berbeda dengan induknya.Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna misalnya kupu-kupu, nyamuk, kumbang, lalat, lebah, dan katak.
Contoh daur hidup hewan dengan metamorfosis sempurna :
- Daur hidup kupu-kupu : telur-ulat/larva-kepompong-kupu dewasa, atau ada juga versi yang lebih detail lagi yakni : telur-ulat-kepompong-kupu muda-kupu dewasa.
- Daur hidup nyamuk : telur-larva-pupa-nyamuk muda-nyamuk dewasa
- Daur hidup katak: telur-berudu/kecebong-katak berekor-katak muda-katak dewasa
- Daur Hidup Lalat : telur-larva-pupa-lalat dewasa
b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk hewan yang baru menetas mirip dengan induknya, akan tetapi ada bagian tubuh yang belum terbentuk misalnya sayap. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna misalnya belalang, kecoak, jangkrik, dan laron.
- Daur Hidup Belalang: telur-nimfa-belalang muda-belalang dewasa
Pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk hewan yang baru menetas mirip dengan induknya, akan tetapi ada bagian tubuh yang belum terbentuk misalnya sayap. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna misalnya belalang, kecoak, jangkrik, dan laron.
- Daur Hidup Belalang: telur-nimfa-belalang muda-belalang dewasa
- Daur Hidup Kecoak : telur-nimfa-kecoak muda-kecoak dewasa
EVALUASI IPA
Langganan:
Postingan (Atom)