Saya membuat alat sederhana untuk mengajar tentang operasi hitung bilangan.Alatnya terbuat dari dus bekas, kalender bekas, lem kertas, dan benang.
“Kardus bekas dipotong berbentuk persegi panjang berukuran 25 x 20 cm. Di bagian atas dituliskan jenis operasi hitung. Sebuah operasi hitung bilangan ditulis di tengah. Setelah itu tempelkan sejumlah bilangan yang menjadi faktor operasi hitung di sebelah kiri. Sementara di sebelah kanan tempelkan bilangan yang merupakan hasil operasi hitung dari bilangan sebelah kiri dengan bilangan yang ada di tengah. Bilangan disusun acak agar menarik siswa untuk memainkannya. Kemudian diikatkan benang untuk menunjukkan operasi hitung pasangan bilangan sebelah kiri dengan bilangan di tengah. Hasil operasi hitung ada di sebelah kanan.” Demikian dituturkan Ibu Lutmila, guru SDN Juwono Kabupaten Nganjuk yang berhasil mengembangkan media/alat peraga matematika sederhana untuk kelas satu yang diajarnya.
“Cara memainkannya sangat mudah. Tempatkan benang pada bilangan paling atas di deretan sebelah kiri. Perhatikan operasi hitung di tengah, lalu arahkan benang ke bilangan hasil dari operasi hitung tersebut. Lilitkan benang ke belakang dan munculkan kembali melewati bilangan yang kedua. Begitu seterusnya.” Lanjut Ibu Lutmila.
Awalnya siswa bekerja berkelompok untuk memainkan alat itu bersama. Setelah itu mereka bekerja berpasangan, seorang memegang potongan kardus di tangan kirinya dan benang di tangan kanannya. Sementara pasangannya mengarahkan dan membantu melilitkan benang pada potongan kardus. Guru berkeliling memberi semangat, membimbing anak yang masih belum terampil, dan memastikan hasil pekerjaan sudah benar. Selanjutnya dua orang perwakilan dari setiap kelompok berlomba di depan kelas menyelesaikan operasi hitung menggunakan alat itu.
Bu guru kreatif
BalasHapus